BRI Fokus Dorong Penyaluran Kredit, Porsi Kepemilikan SBN Menurun

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 30 Juli 2023 - 12:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang mengalami peningkatan penyaluran kredit di paruh pertama 2023. (Dok. Bank BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang mengalami peningkatan penyaluran kredit di paruh pertama 2023. (Dok. Bank BRI)

HELLOIDN.COM – Kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin baik pasca pandemi berdampak pula pada perbaikan kinerja perbankan.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Meningkatnya konsumsi dan daya beli masyarakat mendorong kenaikan permintaan kredit, sehingga dana bank kini mulai dialokasikan lebih besar untuk memperkuat penyaluran kredit.

Hal tersebut dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang mengalami peningkatan penyaluran kredit di paruh pertama 2023.

Hal tersebut berdampak kepada posisi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) di BRI yang menurun jika dibandingkan posisi akhir tahun 2022 lalu.

Senior Executive Vice President Treasury & Global Service BRI Achmad Royadi mengatakan bahwa penurunan kepemilikan SBN di perbankan juga terlihat dari data yang dikeluarkan DJPPR Kementerian Keuangan yang menunjukkan terdapat penurunan sebesar Rp116.9 triliun per 17 Juli 2023.

Achmad melanjutkan, meski menurun, reprofiling portofolio SBN BRI tetap dilakukan dengan memperhatikan pergerakan pasar dan proyeksi kebutuhan likuiditas jangka pendek.

“Pembelian SBN di semester I tahun 2023 telah turun sebesar 65.8% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022. Hal tersebut dikarenakan fokus perusahaan yang terus mendorong penyaluran kredit di tahun ini,” ucapnya.

Selain itu, menurutnya penempatan dana pada SBN hingga akhir tahun masih akan terus dilakukan sebagai bagian dari strategi optimalisasi imbal hasil aset bank.

Namun penempatan pada SBN akan tetap memperhatikan pergerakan kebutuhan likuiditas dan pasar.

Adapun penyaluran kredit tetap menjadi prioritas penempatan dana bank di tahun 2023 yang diproyeksikan dapat tumbuh double digit sejalan dengan proyeksi pemerintah.

Penempatan pada SBN dilakukan atas likuiditas yang belum tersalurkan ke sektor kredit dengan mempertimbangkan maturity gap aset dan liabilitas.

Achmad Royadi menambahkan bahwa pertumbuhan kredit ditargetkan dapat menyentuh di kisaran 10% hingga 12% pada tahun ini. Tentunya hal ini didukung dengan kondisi ekonomi makro Indonesia yang masih kondusif dan terus bertumbuh.

Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin baik tersebut, BRI tetap menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko terhadap kondisi perekonomian kedepan yang masih menantang.***

Berita Terkait

Temu Wicara Bersama Petani di Bandung, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Tinjau Irigasi Irigasi Leuwikuya
Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani, Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya
Keputusan dalam Tentukan Relaksasi Pemblokiran Anggaran, Kemenkeu Pastikan akan Tetap Selektif
Dikirim ke Negara Australia, Kanada, dan Puerto Rico, PT Tata Metal Lestari Ekspor 8 Kontainer Produk Baja Lapis
Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Bapanas Gencarkan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan
Badan Pangan Nasional Berharap Chef dan Nutrisionis Terlibat dalam Program Makan Siang Gratis
Airlangga Hartarto Minta Inggris Kedepankan Praktik Dagang yang Inklusif Saat Bertemu Menteri Nusrat Ghani
Kolaborasi Mampu Redam Laju Inflasi Terutama Sektor Pangan, Bapanas Tanggapi Inflasi Pangan di April 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 00:18 WIB

John Legend Tampil 6 Oktober: Yura Yunita dan Siti Nurhaliza Siap Berikan Kolaborasi Musik yang Spektakuler!

Selasa, 27 Agustus 2024 - 11:20 WIB

BNSP dan LSPMI Gelar Sertifikasi Kompetensi bagi 37 Musisi Indonesia, Dorong Pengakuan Profesionalisme Global

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:33 WIB

Bandung Bersiap Sambut Now Playing Festival 2024 dengan Penampilan dari Hindia, Nadin Amizah, dan NDX AKA

Sabtu, 22 Juni 2024 - 14:32 WIB

Polisi Tangkap Penyanyi Virgoun Mantan Istrì Inara Rusli Beri Tanggapan Lewat Akun Media Sosial

Rabu, 12 Juni 2024 - 14:39 WIB

Polda Metro Jaya Tangkap Pelaku Pengancaman dan Pemerasan Terhadap Selebgram Ria Ricis di Jaktim

Rabu, 15 Mei 2024 - 10:25 WIB

KPK Dalami Penyanyi Nayunda Nabila, Terkait Aliran Uang Syahrul Yasin Limpo untuk Biaya Entertainment

Sabtu, 11 Mei 2024 - 15:13 WIB

Setelah Lakukan Tes Urine Polisi Pastikan Aktor Epy Kusnandar Positif Narkoba, Gunakan Ganja

Selasa, 4 Juli 2023 - 21:08 WIB

POTRET: Sosok Anya Geraldine, Model Cantik yang Kini Mulai Syuting Serial ‘The Sexy Doctor Is Mine 2’

Berita Terbaru